GUNADARMA

GUNADARMA

Jumat, 03 Maret 2017

TERAPAN KOMPUTER PERBANKAN





Nama : Yogaz Alizhar
Kelas : 3DB04
NPM : 3C114413

Pengenalan Laporan Keuangan Perbankan
Pengertian laporan keuangan berikut ini adalah ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu yang berisi informasi tentang presentasi perusahaan di masa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk penetapan kebijakan di masa yang akan datang. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

Tujuan Laporan Keuangan berikut ini menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggung jawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Dalam dunia perbankan tentu saja ada beberapa jenis laporan keuangan. Jenis-jenis laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. NERACA BANK
Neraca (Balance Sheet) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan (asset), kewajiban (hutang), dan modal dari suatu perusahaan pada saat atau tanggal tertentu. Sisi aktiva dalam neraca bank menggambarkan suatu pola pengalokasian dana bank yang mencerminkan posisi kekayaan yang merupakan hasil penggunaan dana bank dalam berbagai bentuk. Sisi pasiva dalam neraca bank menggambarkan kewajiban bank yang berupa klaim pihak ketiga atau pihak lainnya atas kekayaan bank yang dinyatakan dalam bentuk rekening giro, tabungan, deposito berjangka, dan instrument – instrument utang atau kewajiban bank lainnya.

a) Asset adalah kekayaan atau sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dan diharapkan akan memberikan manfaat dimasa yang akan datang.
Asset dapat digolongkan menjadi :
* Asset lancar adalah uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan, dalam jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan).
* Asset jangka panjang adalah asset yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan. Misalnya : penyertaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga, dana untuk tujuan-tujuan khusus (dana untuk pelunasan hutang jangka panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi usaha.
* Asset tetap adalah asset berwujud yang digunakan untuk operasi normal perusahaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan. Misalnya : tanah untuk lokasi baru, gedung, mesin-mesin dan peralatan produksi, peralatan kantor, dan kendaraan.
* Asset tak berwujud adalah hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan. Misal : hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang atau logo dan goodwill.
* Asset lain-lain berfungsi untuk menampung asset yang tidak bisa digolongkan sebagai asset lancar, asset jangka panjang, asset tetap dan asset tak berwujud. Misalnya : mesin yang tidak dipakai dalam operasi.

b)  Kewajiban adalah kewajiban membayar kepada pihak lain yang disebabkan oleh tindakan/transaksi sebelumnya.

c)  Ekuitas adalah menunjukkan hak milik para pemilik asset perusahaan yang diukur atau ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara aset dan kewajiban. 

Contoh Neraca BANK :
























2. LAPORAN RUGI / LABA BANK
Laporan rugi / laba (income statement) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Ada dua pendekatan sebagai dasar dalam dan menggolongkan, serta mengikhtisarkan transaksi transaksi yang terjadi dalam perusahaan.

Kedua pendekatan itu adalah:
* Dasar Tunai (Cash Basis) : Suatu sistem yang mengakui penghasilan pada saat uang tunai diterima dan mengakui beban pada saat mengeluarkan uang tunai. Metode ini cocok untuk perusahaan dengan skala kecil, karena mentode ini kurang tepat untuk mengakui laba atau rgi laba pada period tertentu.
* Dasar Waktu (Akrual Basis) : Yaitu suatu sistem yang mengakui pendapatan pada saat terjadinya transaksi, walaupun sudah atau belum menerima uang tunai dan mengakui beban pada saat terjadinya transaksi walaupun sudah atau belum mengeluarkan uang tunai. Metode ini sangat tepat untuk perusahaan yang melakukan transaksi secara kredit, karena laporan laba-rugi akan mencerminkan kondisi yang benar selama satu periode tertentu.

Dalam laporan laba-rugi, terdapat tiga rekening (akun) yang perlu dipahami dengan jelas,
yaitu:
* Pendapatan : Adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan akitivitas perusahaan yang biasa (reguler) dan dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda, seperti; penjualan, penghasilan jasa (fee), bunga, deviden, royalti dan sewa.
* Beban : Adalah pengorbanan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa (reguler), seperti beban pokok penjualan, beban gai, beban sewa, beban penyusutan aset tetap, beban asuransi, beban pajak, beban kerugian piutang, beban perlengkapan.
* Laba / Rugi : Laba terjadi bila pendapatan lebih besar dari beban-beban yang terjadi, sebaliknya rugi terjadi bila pendapatan lebih kecil dari pada beban-beban yang terjadi.


Contoh Laporan rugi/laba BANK :


















3. LAPORAN KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang didalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu (Marianus Sinaga, 1997).

Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada bagian kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan, manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivas operasional perusahaan. Mungkin pula berbentuk sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas atau berbentuk kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti penurunan biaya akibat penggunaan proses produksi alternatif. Sesuai dengan namanya aktifa produktif (earning assets) adalah aktiva yang menghasilkan kontribusi pendapatan bagi bank.

Contoh Laporan Kualitas Aktiva Produktif :














4. LAPORAN KOMITMEN DAN KONTIGENSI
Komitmen bank adalah suatu ikatan atau kontrak atau berupa janji yang tidak dapat dibatalkan (irrevocable) secara sepihak oleh bank, baik dalam rupiah maupun valuta asing, dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. Komitmen ini dapat bersifat tagihan ataupun kewajiban bagi bank. Komitmen tagihan adalah komitmen yang diterima oleh bank dari pihak lain, sedangkan komitmen kewajiban adalah komitmen yang diberikan oleh bank kepada nasabah dan atau pihak lain.

Tagihan komitmen antara lain :
* Fasilitas pinjaman yang diterima dari pihak lain yang belum ditarik
* Posisi pembelian valuta asing dan lain-lain.

Kewajiban komitmen antara lain :
* Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
* Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
* Irrevocable L/C yang masih berjalan
* Posisi pembelian valuta asing dan lain-lain.

Kontigensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan , yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang. Pengungkapan akan peristiwa kontigensi diharuskan dalam laporan keuangan.

Azas Konservatif dalam Kontigensi
Pengungkapan data transaksi kontigensi dalam laporan keuangan dikaitkan dengan penerapan konsep atau azas konservatif atau berhati-hati dalam prinsip akuntansi.
Yang dimaksud disini adalah bahwa penyisihan suatu rugi kontigensi dapat dilakukan pada perhitungan rugi-laba bila kedua kondisi berikut dipenuhi :
a) Terdapat petunjuk yang kuat bahwa telah terjadi penurunan nilai suatu aktiva atau telah timbul kewajiban pada tanggal neraca.
b) Jumlah kerugian dapat ditaksir secara wajar.

Jenis Transaksi Kontigensi

Dalam transaksi bank dapat ditemukan beberapa jenis transaksi kontigensi seperti : garansi bank, letter of credit yang dapat dibatalkan (revocable) yang masih berjalan, transaksi opsi valuta asing, pendapatan bunga dalam penyelesaian. Semua jenis transaksi tersebut apabila ditemukan dalam transaksi sehari-hari wajib untuk dilaporkan dalam laporan keuangan melalui rekening administrative, yang dapat berupa tagihan maupun kewajiban.


Contoh Laporan Komitmen dan Kontigensi :


























Selasa, 17 Januari 2017

Sistem Informasi Akuntansi

SISTEM INFORMASI AKUTANSI
Kelompok 2





NAMA           : Yogaz Alizhar
KELAS          : 3DB04
NPM             : 3C114413




Manajemen Informatika
Universitas Gunadarma



KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia yang telah diberikan dan kasih sayang-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun judul penulisan makalah kami adalah “konsep dasar SIA & pemodelan data menggunakan DFD & ERD”.
Tujuan Penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi. Kami menyadari tanpa peranan beberapa pihak, kami tidak akan bias menyelesaikan makalah ini . Oleh karena itu penulis berterima kasih kepada :

1.  IMAM AHMAD TRINUGROHO  selaku Dosen Pembimbing Sistem Informasi akutansi yang telah memberikan arahan dalam penyusunan serta penelitian dalam makalah ini.
2.  Rekan-rekan satu kelompok yang telah bekerja sama dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam proses pengerjaan dan penyajian Makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan. oleh karena itu saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan di masa mendatang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

                                                                                                             
 Jakarta, Januari 2017




                                                                                                                                      Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................................... 4
1.3 TUJUAN ................................................................................................... 5
1.4 METODE PENELITIAN .................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 KONSEP DASAR SIA ...................................................................................... 6
2.2 PEMODELAN DATA MENGGUNAKAN DFD & ERD ...................................................... 9

BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13





BAB I
PENDAHULUAN


1.1            Latar Belakang
          Permasalahan yang terdapat baik pada pendekatan klasik dengan kecenderungan barn tentang tahap-tahap perkembangan sistem informasi, merupakan bukti diperlukannya suatu pendekatan lain. Metode lain itu adalah "pendekatan terstruktur" yang muncul pada permulaan tahun 1970.Pada masa sekarang pendekatan tersebut juga disebut sebagai "pendekatan operasional". Seperti pada pendekatan engineering yang dipakai dalam pemecahan masalah, pendekatan terstruktur memerlukan prosedur dan pendataan yang baku dan jelas atau paling tidak memerlukan metodologi yang akan dipakai dalam mengembangkan sistem informasi. Struktur dapat menentukan perintah (order) serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap sistem yang rumit. Oleh karena itu struktur merupakan dri utama pada disain sistem  informasi. "Struktur " dapat dihubungkan dengan cara dan bentuk penyusunan sesuatu. Struktur juga dapat dikatakan sebagai sistem.yang sesungguhnya dibentuk. Penjelasan struktur dipusatkan pada penjelasan tentang hubungan antar berbagai bagian yang dikuasai oleh karakter umum atau fungsi keseluruhan. Penyusunan struktur merupakan suatu proses pengenalan (identifying), analisis, dan alternanrif kategori disain.

1.2        Rumusan Masalah
1. Apa saja tugas dari Pengolahan Data? Jelaskan !
2. Apa saja tugas dari Pengolahan Data/ Sistem Informasi Akutansi(SIA) ? Jelaskan !
3. Apakah Peranan Pemroses Data dalam Memecahkan Masalah ? Jelaskan !
4. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan Terstruktur?
5. Apa tujuan utama suatu metodologi perkembangan Sistem Terstruktur?
6. Sebutkan unsur-unsur pada Sistem Informasi Terstruktur?
7. Apa yang dimaksud dengan ERD (Entity Relationship Diagram)?
8. Apa yang dimaksud dengan Atribut/Atribute?
9. Sebutkan macam-macam komponen ERD (Entity Relationship Diagram)?
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan DFD (Data flow Diagram)?



1.3       Tujuan 
          Agar pembaca dapat memahami secara detail mengenai Sistem Terstruktur denganERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data flow Diagram), serta dapat dijadikan landasan dalam merancang sebuah model Sistem Terstuktur  pemrograman.

1.4       Metode Penelitian
          Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kepustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dillakukan ditujukan untuk mengidentifikasi masalah Sistem Oientasi Objek dan Unified Modeling Languange dengan mengacu pada literetur-literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan lain.
  



BAB II
PEMBAHASAN



2.1       Konsep Dasar SIA
DEFINISI SIA
Sebuah sistem informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.


TUJUAN SIA
- Mendukung operasi-operasi sehari-hari

- Mendukung pengambilan keputusan manajemen
- Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung jawaban

KOMPONEN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
- Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut
- Prosedur-prosedur, baik manual maupun terototomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi
- Data tentang proses-proses bisnis
- Software yang dipakai untuk memproses data organisasi
- Infrastruktur teknologi informasi

FUNGSI SIA DALAM ORGANISASI
- Mengumpulkan dan menyimpan aktivitas yang dilaksanakan disuatu organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut dan para pelaku dalam aktivitas tersebut
- Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen
- Menyediakan pengendalian yang memadai

AKTIVITAS DALAM RANTAI NILAI ORGANISASI
- Inbound Logistics : penerimaan, penyimpanan dan distribusi bahan-bahan masukan

- Operasi : aktivitas untuk mengubah masukan menjadi barang dan jasa
- Outbound Logistics : distribusi produk ke pelanggan
- Pemasaran dan Penjualan
- Pelayanan : Dukungan purna jual dan maintenance

AKTIVITAS PENDUKUNG ORGANISASI
- Infrastruktur Perusahaan : akuntansi, hukum, administrasi umum

- Sumber Daya Manusia : perekrutan, pengontrolan, pelatihan dan kompensasi kepada pegawai
- Teknologi : Peningkatan produk dan jasa (penelitian)
- Pembelian

RANTAI SUPLAY
- Bahan Mentah Pemasok

- Pabrik
- Distributor
- Pengecer
- Konsumen

DATA
1. Data mengarah pada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan dan proses dengan sistem informasi
2. Misal untuk penjualan, data yang perlu dikumpulkan adalah:

    – Fakta mengenai kejadian-kejadian (tanggal penjualan, jumlah, dll)
    – Sumber data (identitas barang dan jasa, harga per unit, dll)
    – Para pelaku (identitas pelanggan dan penjual produk)   

INFORMASI
1. Data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti

2. Karakteristik informasi yang berguna:
   – Relevan
   – Andal
   – Lengkap
   – Tepat waktu
   – Dapat dipahami
   – Dapat diverifikasi

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Langkah Pengambilan Keputusan:
    – Identifikasi Masalah
    – Pemilihan metode pemecahan masalah
    – Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan tersebut
    – Mengimplementasikan model tersebut
    – Mengevaluasi sisi positif dari tiap alternatif yang ada
    – Melaksanakan solusi terpilih

 2.2       Pemodelan Data Menggunakan DFD & ERD
          Diagram alir data atau DFD (Data Flow Diagram) adalah teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan trasformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran (Mahyuzir, 1991). DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses mentranformasikan data. DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluaran dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut (Kristanto, 2003) Simbol yang digunakan pada DFD model Yourdon sebagai berikut :
1. Data Flow (arus data) Panah merepresentasikan datu atau lebih obyek data (arus data).
2. External entity (Kesatuan luar) atau boundary (batas sistem) Untuk merepresenrasikan sebuah  external entity sebagai sebuah elemen sistem, misalnya hardware, orang (user) atau program lain dapat di simbolkan dengan suatu notasi kotak sebagai berikut :
3. Procces (proses) Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu data yang masuk kedalam proses untuk menghasilkan data yang keluar dari proses. Simbol yang digunakan untuk merepresentsikan proses yaitu :
4. Data Store (Simpanan data) Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa :
a. Suatu file atau database dalam komputer
b. Suatu arsip atau catatan manual
c. Suatu kontak tempat data dimeja seseorang
d. Suatu label acuan seseorang
e. Suatu agenda atau buku



dari customer (pembeli) membeli barang secara pre order (PO) dan si pembeli tersebut sebelumnya sudah melakukan registrasi membuat akun(member) untuk toko online tersebut, kemudian masuk kedalam proses sebagai user, setelah di proses si pembeli tersebut akan mendapatkan email sebagai verifikasi bahwa barang yang dia pesan sedang dalam proses. didalam proses tersebut pihak toko online tidak hanya memberikan verifikasi terhadap si pembeli saja, namun dia juga memberikan laporan pada manager bahwa sudah terjadi transaksi antara toko online tersebut dengan si pembeli lengakap dengan tanggal pemesanan, alamat pemesan, barang yang dibeli, jumlah barang yang dibeli, jumlah uang yang harus dibayar dan lain-lain.


ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data sebagai pengganti istilah entitas dan relationship-nya. Skema database dapat dimodelkan dengan diagram ER. Diagram ER dibangun dari beberapa komponen berikut :

> Entitas : segi empat
> Atribut : elips
> Relasi : belah ketupat

Entitas adalah suatu objek dalam bentuk fisik maupun konsep yang dapat dibedakan dengan objek lainnya. contoh : entitas MAHASISWA, entitas BUKU.


Adapun tipe entitas ada 2 macam, yakni :
1. Entitas kuat (strong entity) merupakan entitas yang berdiri sendiri ranpa bergantung dengan entitas lain. Contoh , entitas MAHASISWA, PEGAWAI, BUKU.
2. Entitas lemah (weak entity) merupakan entitas yang keberadaannya bergantung pada relationship terhadap entitas lainnya. Contoh entitas ANAK bergantung pada entitas DOSEN.
Atribut adalah penjelasan dari sifat atau karakteristik dari suatu entitas. Sinonim element, property, and field. 
contoh : entittas MAHASISWA mempunyai atribut Nama, Alamat, Kota, Telp, dll.


Kardinalitas relationship adalah sejumlah kemungkinan entitas A berpartipasi dengan entitas B dalm satu relationship. Ada tia jenis yakni :
1. one to one , notasi 1 : 1
2. one to many, notasi 1 : n
3. many to many, notasi m : n


Partisipasi suatu entitas terdapat dua tipe yakni :
pertama, partisipasi total dimana keberadaan enttitas tersebut bergantung pada hubungannya dengan entitas lain. Kedua, partisipasi parsial dimana entitas tersbut tidak bergantung dengan keberadaan hubungan entitas tersebut dengan entitas lain.


mapping cardinality adalah hubungan antara entitas terhadap entitas dimana diantaranya terdapat relasi atau relationship, dan untuk jenis jenis dari mapping cardinality ada 3 yaitu :


1.      One To Many (I-M)
One to Many adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbading satu berbanding banyak :
Contoh :


Gambar diatas menggambarkan 2 entitas dengan 1 relasi dimana kita membacanya ialah, 1 ruangan dapat ditempati oleh banyak pasien.

2.      One To One (I-I)
One To One adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbading satu berbanding satu :
Contoh :


3.      Many To Many (M-M)
Many To Many adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbading Banyak berbanding banyak :
Contoh :

Pada gambar di atas terdapat 2 entitas dengan 1 relasi dimana relasinya atau mappingnya adalah many to many, cara mencocokannya adalah sesuai dengan gambar diatas mengartikan bahwa 1 cutomer dapat memesan banyak barang, lalu kondisinya kita balik, 1 barang dapat dipesan oleh banyak customer, nah ketika kita menemukan hal tersebut didalam suatu relasi database, maka relasionnya atau belah ketupatnya dimana pada study case dia atas adalah “pesan”, menjadi table dalam database sebagai table pengampu.



gambar diatas terdiri dari beberapa entitas yang sama halnya dengan sebuah tabel dalam suatu basis data. entitas tersebut terdiri dari PEGAWAI, TAMU, TRANSAKSI_INAP, FASILITAS, HARGA, KAMAR, TRANSAKSI_GOHOME. Dari setiap entitas tersebut mempunyai beberapa atribut dengan lambang model elips. biasa yang menjadi kunci utama atau disebut juga primary key dalam sebuah atribut digaris bawahi atau underline. Gambar di atas terdapat entitas dan atribut tetapi juga setiap entitas mempunyai relasi dengan entitas lain beserta kardinalitasnya berupa one to one, one to many, many to many, dll







BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
          Suatu pendekatan perkembangan sistem informasi kadang-kadang disebut sebagai 'pendekatan terstruktur' apabila langkah-langkah perkembangan sistem informasi klasik benar-benar diikuti serta apabila beberapa peralatan yang sesuai (yang dikenal sebagai peralatan terstruktur) digunakan pula dalam langkah-Iangkah tersebut. Namun demikian metodologi terstruktur pada umumnya mengacu pada strategi yang dapat menghasilkan sistem informasi yang baik. Seperti pada pendekatan klasik strategi itu memberikan perhatian penuh pada fase disain dan fase analisis perkembangan sistem. Di samping itu dalam strategi ini juga digunakan konsep tahap-tahap perkembangan sistem informasi.
          Untuk sistem informasi, tujuan utama suatu metodologi perkembangan sistem terstruktur adalah untuk menghasilkan sistem informasi serta menggunakan prosedur dan dokumentasi yang baku dan jelas pula. Sistem informasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: mudah diterima, dapat didokumentasikan dengan baik, dapat diuji dengan baik, kohesif, kompatibel, ekonomis, efisien, mudah dilaksanakan, fleksibel, hierarkis, mudah perawatannya, modular, lebihreliabel, mudah diperiksa, sederhana, tepat, seragam, mudah pemakaiannya, mempunyai rata-rata perkembangan yang cepat, serta mempunyai rangkaian yang rendah. Dalam pendekatan terstruktur yang menggunakan model fisik maupun logika sistem modeling sangat penting. 
          Struktur merupakan merupakan unsur penting dalam proses perkembangan, karena struktur dapat menentukan susunan serta mampu meningkatkan kemampuan dalam memahami sistem yang kompleks. Pembuatan struktur sistem informasi baik selama perkembangan, yaitu pada fase disain dan analisis, maupun selama pelaksanaan, operasi dan perawatan adalah merupakan unsur yang umum dalam metodologi terstruktur. Terdapat berbagai macam analisis dan metodologi disain terstruktur. Dalam metodologi disain dan analisis tersebut penggunaan model grafik, penekanan pada komunikasi dan keterlibatan pemakai, nonlinier atau pengulangan, serta kaji ulang merupakan unsur-unsur penting.





DAFTAR PUSTAKA


                                   

Rabu, 30 Desember 2015

BAB 10 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1





Nama : Yogaz Alizhar
Kelas : 1DB02
NPM : 3C114413

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB 10
Implikasi Etis dari Teknologi Informasi

Pendahuluan
    Perilaku kita diarahkan oleh moral, etika, dan hokum. Undang undang mengenai computer telah diterapkan di banyak Negara untuk mengatasi kekhawatiran seperti hak mendapatkan akses data, hak akan privasi, kejahatan computer, dan paten peranti lunak. Beberapa Negara lebih maju dibandingkan yang lain dalam hal mengeluarkan undang undang semacam ini, dan hukum di satu Negara dapat mengaruhi penggunaan computer di tempat lain di dunia.
     Perusahaan memiliki kewajiban untuk menetapkan buday etika yang harus diikuti oleh para karyawannya. Budaya ini didukung oleh kredo perusahaan dan program program etika.
     Etika berkomputer amat penting karena masyarakat memiliki persepsi dan ketakutan tertentu yang terkait dengan penggunaan computer. Fitur fitur penggunaan computer yang mengkhawatirkan masyarakat adalah kemampuan untuk memprogram computer untuk melakukan nyaris apa saja, fakta bahwa computer dapat mengubah kehidupan sehari hari, dan fakta bahwa apa yang dilakukan computer bisa jadi tidak terlihat oleh orang yang menjadi korban.
     Direktur informasi (Chief Information Officer – CIO) dapat memainkan peran yang amat penting dalam praktik etika computer suatu perusahaan. CIO dapat menjalankan program proaktif untuk menjaga agar sistem informasi memberikan informasi yang diperlukan para eksekutif dan manajer untuk mendukung upaya upaya etis perusahaan tersebut, agar eksekutif dan manajer bukan hanya memahami sistem informasi yang menyediakan data financial namun juga berkontribusi terhadap perancanganya, agar elemen elemen lingkungan seperti pemegang saham dan pemilik memahami bahwa perusahaan tersebut menggunakan komputernya secara etis, dan agar biaya IT tidak terbuang sia sia.

CAKUPAN PERSKRIPTIF VERSUS CAKUPAN DESKRIPTIF
     Cakupan preskriptif (prescriptive coverage) untuk MIS disajikan dalam buku ini. Dengan kata lain, menentukan bagaimana MIS sebaiknya dikembangkan dan digunakan di dalam suatu perusahaan. Jelas ini merupakan pendekatan yang lebih baik untuk menampilkan materi kepada mahasiswa perguruan tinggi yang memasuki dunia bisnis dibandingkan dengan memberikan cakupan deskriptif (descriptive coverage) yang menjelaskan bagaimana hal hal sedang dilaksanakan. Pendekatan deskriptif tidak sungguh sungguh ditinggalkan, karena contoh contoh dalam dunia nyata selalu diberikan. Namun demikian, sebagian besar dari contoh tersebut adalah contoh yang baik. Seharusnya penjelasan mengenai proyek MIS yang gagal dapat menjadi contoh mengenai cara yang salah untuk merancang suatu sistem. Tujuannya adalah memberikan jalan yang dapat diikuti para professional bisnis dan sistem informasi masa depan – jalan yang akan menuju karier yang sukses dan karier yang akan memberikan kontribusi positif untuk profesi yang berkaitan dengan computer serta untuk bisnis dan masyarakat.

MORAL, ETIKA , DAN HUKUM
     Dalam kehidupan sehari hari, kita diarahkan oleh banyak pengaruh. Sebagai warga Negara yang memiliki tanggung jawab social, kita ingin melakukan hal yang secara moral benar berlaku etis, dan mematuhi hukum.

Moral
     Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan yang salah. Moral adalah institusi social dengan sejarah dan seperangkat aturan. Kita mulai belajar mengenai perilaku moral semenjak kecil: “Perlakukan orang lain sebagaimana layaknya kita ingin diperlakukan”. “Selalu ucapkan, ‘terima kasih,’” Saat kita tumbuh dewasa secara fisik dan mental, kita belajar mengenai peraturan peraturan yang diharapkan masyarakat untuk kita ikuti. Aturan perilaku ini adalah moral kita.
    
Etika
     Perilaku kita juga diarahkan oleh etika. Kata etika berasal dari bahasa Yunani ethos, yang berarti “karakter.” Etika (ethics) adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat. Semua individu bertanggung jawab terhadap komunitas mereka atas perilaku mereka. Komunitas dapat berarti rukun tetangga, kota, Negara, atau profesi.
     Tidak seperti moral, etika bisa jadi amat bervariasi dari satu komunitas dengan yang lain. Keberagaman di bidang computer ini terlihat dalam bentuk peranti lunak bajakan (pirated software) – peranti lunak yang diduplikasi secara illegal dan kemudian digunakan atau dijual. Di beberapa Negara praktik ini lebih menyebar dibandingkan yang lain. Pada tahun 2004, diperkirakan sekitar 21 persen peranti lunak yang digunakan di Amerika serikat telah dibajak; angka ini melonjak jadi 32 persen di Australia dan 90 persen di Cina.

Hukum
     Hukum (law) adalah peraturan perilaku formal yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya. Selama sekitar 10 tahun pertama penggunaan computer dibidang bisnis dan pemerintahan, tidak terdapat hukum yang berkaitan dengan penggunaan computer. Hal ini dikarenakaan pada saat itu computer merupakan inovasi baru, dan sistem hukum membutuhkan waktu untuk mengejarnya.

Undang undang Komputer di Amerika Serikat
     Setelah undang undang computer Amerika Serikat mulai diterapkan, undang undang ini berfokus pada berbagai hak dan batasan yang berkaitan dengan akses data, khususnya data kredit dan data yang dipegang oleh pemerintah. Privasi, kejahatan computer, dan paten peranti lunak merupakan focus utama.

Paten Peranti Lunak
     Pada bulan Juli 1988, Pengadilan Banding Federal Aerika Serikat (US.Court of Appeals  for the Federal Circuit) memutuskan bahwa proses bisnis harus dipatenkan. Kasus ini kemudian dikenal dengan State Street Decission. Yang bermasalah pada saat itu adalah sebuah paket peranti lunak untuk mengelola reksa dana. Hingga saat itu, pengadilan selalu menetapkan bahwa peranti lunak tidak dapat dipatenkan karena dua alasan: (1) algoritma matematika tidak dapat dipatenkan dan (2) metode bisnis tidak dapat dipatenkan.

Undang undang Paten Peranti Lunak di Uni Eropa
     Pada awal 2002, sebagai jawaban atas State Street Decission, yang telah mendorong banjirnya pendaftaran paten peranti lunak di Amerika Serikat dan akhirnya memengaruhi perusahaan perusahaan Eropa, Parlemen Uni Eropa (EU) mengusulkan agar standar paten peranti lunak yang lebih ketat dibandingkan standar di Amerika Serikat ditetapkan. Proposal ini mencetuskan berbagai diskusi dan ketidak setujuan, dan peraturan untuk patentabilitas penemuan yang diterapkan pada computer (Directive on the Patentability of Computer Implemented Inventations) akhirnya ditolak oleh Parlemen EU pada bulan Juli 2005.

MELETAKKAN MORAL, ETIKA, DAN HUKUM PADA TEMPATNYA
     Penggunaan computer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk diinterprestasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat. Wilayah etika computer yang kompleks inilah yang saat ini banyak diperhatikan.

KEBUTUHAN AKAN BUDAYA ETIKA
     Opini yang dipegang secara luas didunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan kepribadian dari pemimpinnya. Sebagai contoh, pengaruh James Cash Penney pada JCPenney Colonel John Patterson di National Cash Register (NCR), atau Thomas J. Watson, Sr.di IBM menentukan kepribadian dari perusahaan perusahaan tersebut. Di masa kini, CEO perusahaan seperti FedEx, Southwest Airlines, dan Microsoft memiliki pengaruh yang amat penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan tersebut seperti CEO nya.

Bagaimana Budaya Etika Diterapkan
     Tugas dari manajemen tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikannya merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan. Para eksekutif dapat mencapai implementasi ini melalui tiga tingkat, dalam bentuk kredo perusahaan, program etika, dank ode perusahaan yang telah disesuaikan.

Meletakkan Kredo, Program, dan Kode pada Tempatnya
     Kredo perusahaan memberikan dasar untuk pelaksanaan program etika erusahaan. Kode etik tersebut menggambarkan perilaku perilaku tertentu yang diharapkan dilaksanakan oleh para karyawan perusahaan dalam berinteraksi antara satu dengan lain dan dengan elemen elemen lingkungan perusahaan.

ALASAN DI BALIK ETIKA KOMPUTER
     James H. Moor mendefinisikan etika computer (computer ethics) sebagai analisis sifat dan dampak social teknologi computer serta perumusan dan justifikasi dari kebijakan kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi secara etis.
     Dengan demikian, etika computer terdiri atas dua aktivitas utama. Orang diperusahaan yang merupakan pilihan yang logis untuk menerapkan program etika ini adalah CIO. Seorang CIO harus (1) menyadari dampak penggunaan computer terhadap masyarakat dan (2) merumuskan kebijakan yang menjaga agar teknologi tersebut digunakan diseluruh perusahaan secara etis.

AUDIT INFORMASI
     Saat menyusun etika penggunaan computer, satu kelompok dapat memegang peranan yang amat penting. Mereka adalah para auditor internal. Perusahaan dengan semua ukuran mengandalkan auditor eksternal (external auditor) dari luar organisasi untuk memverifikasi keakuratan catatan akutansi. Perusahaan perusahaan yang lebih besar memiliki sifat tersendiri yang berfungsi sebagai auditor internal (internal auditor), yang melaksanakan analisis yang sama seperti auditor eksternal namun memiliki tanggung jawab yang lebih luas. Beberapa auditor eksternal juga melaksanakan beberapa jenis audit internal dan mengawasi pekerjaan para auditor internal, namun setelah peristiwa Enron praktik ini tidak berlanjut.

MENERAPKAN ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI
     Bagaimanakah budaya etika dicapai dalam sebuah perusahaan? Perusahaan tersebut tidak harus mengusahakan semua pekerjaan sendiri. Bantuan dalam bentuk kode etik dan program edukasi etika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut. Program edukasi dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakkan program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti apa adanya atau disesuaikan dengan perusahaan tersebut.

ETIKA DAN CIO
     Kebutuhan untuk mengembalikan integritas ke dalam dunia bisnis Amerika tidak pernah menjadi lebih besar. Sejak tahun 2002, para CEO dan CFO diharuskan oleh hukum untuk menandatangani keakuratan laporan keuangan mereka. Persyaratan ini meletakkan tanggung jawab di bahu para eksekutif serta unit pelayanan informasi perusahaan dan unit pelayanan informasi yang berkenaan dengan bisnis untuk memberikan informasi financial yang dibutuhkan kepada para eksekutif.
     Pelayanan informasi hanyalah merupakan satu unit di dalam struktur organisasi, namun berada pada posisi kunci yang memiliki pengaruh terbesar dalam memenuhi tuntutan pemerintah maupun masyarakat akan pelaporan keuangan yang akurat. Terlebih lagi, sebagai seorang eksekutif yang memiliki tanggung jawab terhadap informasi penuh waktu, CIO merupakan orang yang tepat untuk memimpin upaya upaya untuk memenuhi tujuan pelaporan ini. CIO dapat memenuhi ekspetasi pelaporan keuangan dengan cara mengikuti program yang mencakup hal hal berikut: 
-          Mencapai tingkat pemahaman yang lebih baik akan pemahaman prinsip prinsip akuntansi.
-          Mempelajari sistem informasi yang menyelesaikan laporan keuangan dan mengambil tindakan perbaikan.
-          Mendidik eksekutif perusahaan mengenai sistem sistem keuangan.
-          Mengintegrasikan ke dalam sistem informasi alarm yang memperingatkan eksekutif terhadap aktivitas yang membutuhkan perhatian.
-          Secara aktif berpartisipasi di dalam memberikan informasi keuangan kepada elemen lingkungan.
-         Mengendalikan dengan ketat keuangan yang dihabiskan untuk sumber daya informasi.

PENGARUH SARBANES - OXLEY
     Jika dahulu sebelum tahun 2002 tidak ada alasan yang kuat mengapa CIO harus menjadi mercusuar integritas informasi di dalam perusahaan, sekarang alasan itu sudah ada. Untuk merespons skandal keuangan perusahaan di Enron, WorldCom (sekarang MCI), HealthSouth, dan Tyco, Kongres Amerika Serikat mengeluarkan Undang undang Sarbanes Oxley (secara resmi dinamai Undang undang perlindungan Investor dan Reformasi Akuntansi Perusahaan Pulik tahun 2002).

SOX 404
     Ketetapan SOX yang memberikan dampak terbesar pada TI adalah bagian 404, yang membahas tentang penilaian manajemen mengenai pengendalian keuangan. Bagian ini mensyaratkan bahwa harus terdapat suatu bentuk pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.
     Agar memenuhi persyaratan pengendalian yang diwajibkan oleh SOX, seorang CIO harus menjaga agar pengendalian seperti ini berada di dalam sistem selama proses perancangan sistem. Aktivitas perancangan harus mencakup:
1.      Identifikasi sistem yang memainkan peranan dalam pelaporan keuangan
2.      Identifikasi risiko yang dihadapi sistem ini
3.      Mendesain pengendalian yang mengatasi risiko ini
4.      Mendokumentasikan dan menguji pengendalian tersebut
5.      Memonitor efektivitas pengendalian seiring waktu
6.      Memperbarui pengendalian sebagaimana dibutuhkan
    
     CIO harus memastikan agar CEO, CFO, dan para eksekutif lain memahami pengendalian tersebut dan memberitahu mereka mengenai perkembangan pengendalian melalui penggunaan mekanisme pelaporan komite pengawas MIS.

SOX 409
     Ketetapan SOX lain yang memengaruhi pelayanan informasi adalah bagian 409, yang membahas mengenai pengungkapan secara real time. Ini berarti bahwa perusahaan tersebut harus mampu melaporkan perubahan mengenai kondisi keuangannya secara real time – atau pada saat perubahan berlangsung. Untuk melakukan ini, sistem informasi harus memiliki fitur input online, dan subsistem output harus mampu untuk melaporkan perubahan dalam kondisi keuangan perusahaan. Ketetapan lain dari 409 menyebutkan bahwa perusahaan disyaratkan untuk menyimpan kertas kertas salinan tinjauan audit selama 5 tahun. Ini termasuk catatan elektronik.

SOX dan COBIT
     COBIT disebut sebagai industry yang dapat memberikan standar keamanan untuk sumber daya informasi perusahaan, organisasi yang sama dapat memberikan bantuan kepada perusahaan untuk menangani tanggung jawab SOX. Standar COBIT amat selaras dengan ekspetasi SOX. Karena COBIT memiliki lebih dari 47.000 anggota diseluruh dunia, standar pelaporan keuangannya dapat memberikan dampak global.

Meletakkan Sarbanes-Oxley pada Tempatnya
     Di awal bab ini, telah dikatakan bahwa pendekatan preskriptif diambil untuk menggambarkan SIM – hal ini digambarkan sebagaimana seharusnya SIM harus dipraktikkan. Sarbanes-Oxley merupakan salah satu argument yang baik untuk pendekatan seperti ini. Perusahaan dan CIO yang menerapkan MIS sebagaimana yang digambarkan seharusnya tidak menghadapi kesulitan untuk memenuhi persyaratan SOX. Dengan kata lain, SOX mengharapkan eksekutif, sistem keuangan, dan TI untuk mekerja sebagaimana mereka seharusnya bekerja – yaitu secara etis.