GUNADARMA

GUNADARMA

Selasa, 27 Oktober 2015

Bab 8 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1







Nama : Yogaz Alizhar
Kelas : 1DB02
NPM : 3C114413


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB 8
Informasi Dalam Praktik

Pendahuluan
     Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya kepada beberapa aktivitas penting saja, yang disebut sebagai factor keberhasilan kritis (critical success factor-CSF), yang memiliki pengaruh sangat besar pada keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Dengan memusatkan perhatian pada CSF, manajemen memastikan bahwa ia akan menghabisakan waktunya pada hal hal yang benar benar berarti. Kemampuan sebuah perusahaan untuk mengembangkan sistem informasi yang efektif adalah salah satu CSF nya.
     Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi perusahaan sehari hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem sistem lain didalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi (sperti produsen,distributor, atau pedagang eceran) memproses pesanan pelanggan, memesan penggantian persediaan, dan memelihara buku besar.
     Sistem informasi lainya didalam perusahaan dimaksudkan untuk mendukung unit unit organisasi. Sebagai contoh, sistem informasi pemasaran, sistem informasi sumber daya manusia, sistem informasi manufaktur, dan sistem informasi keuangan dibuat sesuai dengan kebutuhan informasi eksekutif mengakui adanya kebutuhan kebutuhan informasi yang unik dari para pengguna ditingkat atas organisasi.
     Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi memiliki nilai yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika pengguna menginginkan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu. Kebutuhan ini telah menghasilkan suatu aplikasi yang saat ini sedang sangat popular – manajemen hubungan pelanggan atau customer relationship management (CRM). CRM memiliki kebutuhan data yang begitu besarnya sehingga dibutuhkan suatu jenis penyimpanan yang innovative – data warehouse (gudang data). Data warehouse lama kelamaan terakumulasi, dan data dapat diambil dengan cepat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENTING PENENTU KEBERHASILAN
     Pada tahun 1961, D.Ronald Daniel dari McKinsey & Company, salah satu perusahaan konsultan terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau factor penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi. Aktivitas aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan factor factor ini dapat berbeda beda dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain.
     Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF, mereka akan memusatkan perhatian pada pengidentifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa jauh mereka telah mencapainya.
     Perusahaan yang melaksanakan strategi ini mengakui bahwa informasi merupakan suatu sumber daya yang berharga dan bahwa sistem informasi yang baik merupakan salah satu CSF.

SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI
      Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi yang mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat didalam maupun di luar perusahaan. Ini merupakan aplikasi bisnis pertama yang dipasang pada computer ketika mereka pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950 an. Istilah sistem pemrosesan data elektronik (electronic data processing – EDP) dan sistem informasi akuntansi juga telah dipergunakan namun saat ini kurang popular.
     Informasi yang mengalir kelingkungan juga memiliki arti penting. Sistem pemrosesan transaksi adalah satu satu nya sistem informasi yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan informasi diluar perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain pesaing.
     Salah satu contoh yang baik dari sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan perusahaan distribusi – perusahaan yang mendistribusikan produk atau jasa kepada para pelangganya. Kita akan menyebut sistem seperti ini sebagai suatu sistem distribusi (distribution system). Ketika anda mempelajari sistem ini, akan lebih mudah jika kita membayangkan perusahaan yang berorientasi pada produk, seperti produsen, distributor, atau pedagang eceran. Selain itu, sistem distribusi juga dapat ditemukan pada organisasi organisasi jasa seperti United Way dan rumah sakit rumah sakit serta pada badan badan pemerintahan seperti militer dan perpajakan.

Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif
     Bukanlah suatu kebetulan bahwa sistem pemrosesan transaksi adalah sistem informasi pertama yang terkomputerisasi. Selain sebagai area aplikasi yang paling dapat dipahami, sistem ini juga berperan sebagai fondasi dari semua aplikasi yang lain. Fondasi ini mengambil bentuk basis data, yang mendokumentasikan semua hal yang penting yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya dan berinteraksi dengan lingkungan.

SISTEM INFORMASI ORGANISASI
     Area area bisnis perusahaan – keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi, manufaktur, dan pemasaran – menggunakan basis data yang diproduksi oleh sistem pemrosesan transaksi, ditambah data dari sumber sumber yang lain, untuk menghasilkan informasi yang digunakan oleh para manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Sistem informasi dikembangkan untuk setiap area bisnis ini. Jenis sistem informasi lainya yang telah diimplementasikan di banyak perusahaan – sistem informasi eksekutif (executive information system – EIS) – ditujukan untuk tingkat organisasi daripada area bisnis. EIS digunakan oleh para manajer di tingkat organisasi yang lebih tinggi.
     Semua sistem informasi ini merupakan contoh dari sistem informasi organisasi (organizational information systems). Semua sistem informasi tersebut dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan bagian bagian tertentu dari organisasi.

Sistem Informasi Pemasaran
     SIstem informasi pemasaran (marketing information system – MKIS) memberikan informasi yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
    
     SUBSISTEM OUTPUT    Setiap subsistem output memberikan informasi mengenai unsure unsure penting didalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri atas empat unsur utama yang dikelola oleh manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mendapat keuntungan. Subsistem produk (product subsystem) memberikan informasi mengenai produk produk perusahaan. Subsistem lokasi (place subsystem) memberikan informasi mengenai jaringan distribusi perusahaan. Subsistem promosi (promotion subsystem) memberikan informasi mengenai iklan dan aktivitas penjualan pribadi perusahaan. Subsistem harga (price subsystem) membantu manajer mengambil keputusan harga. Selain itu, masih terdapat subsistem kelima, subsistem bauran tertintegrasi (integrated-mix subsystem), yang memungkinkan para manajer mengembangkan strategi yang mempertimbangkan pengaruh gabungan dari unsur unsur di atas.
    
     BASIS DATA    Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data. Basis data dipopulasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input.

     SUBSISTEM INPUT    Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system) mengumpulkan data dari sumber sumber internal dan lingkungan lalu memasukkanya kedalam basis data. Kita telah mengamati pengumpulan data ini dalam pembahasan mengenai sistem distribusi. Subsistem riset pemasaran (marketing research subsystem) juga mengumpulkan data internal dan lingkungan dengan melakukan studi studi khusus.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
     Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem – HRIS) memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan.
     Masing masing subsistem output dari HRIS akan menangani aspek aspek tertentu dari manajemen SDM : perencanaan, rekrutmen, pengelolaan tenaga kerja; kompensasi karyawan; memberikan tunjangan kepada karyawan; dan membuat banyak laporan SDM yang diminta oleh lingkungan, terutama badan badan pemerintah. Ini adalah cara bagaimana subsistem output akan ditentukan – mereka mencerminkan area area kepentingan utama bagi para penggunanya.

Sistem Informasi Manufaktur
     Sistem informasi manufaktur (manufacturing information system) memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan operasi manufaktur perusahaan. Subsistem rekaya industry terdiri atas aktivitas aktivitas yang dilakukan oleh para teknisi industri (industrial engineering – IE) yang melakukan studi atas operasi manufaktur untuk memastikan keefisienya. Empat subsistem output memberikan laporan atas subjek subjek yang sangat besar kepentinganya dalam manufaktur – produksi, persediaan, mutu, dan biaya.

Sistem Informasi Keuangan
     Sistem informasi keuangan (financial information system) memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan. Subsistem audit internal terdiri atas aktivitas aktivitas oleh auditor internal perusahaan untuk menjaga integritas sistem perusahaan. Aktivitas aktivitas output penting meliputi peramalan tren perekonomian masa depan, mengelola aliran dana yang melalui perusahaan, dan mengendalikan keuangan perusahaan.

Sistem Informasi Eksekutif
     Sistem informasi eksekutif (executive information system – EIS) adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dipergunakan pula istilah sistem pendukung eksekutif (executive support system – ESS).
     Model EIS juga menunjukkan komposisi computer pusat yang berhubungan dengan EIS. Data dan informasi dapat dimasukkan ke dalam basis data korporat dari sumber sumber eksternal, dan berita berita serta penjelasan akan peristiwa peristiwa terbaru akan dapat dimasukkan oleh anggota staf dengan mempergunakan stasiun kerja mereka masing masing. Selain basis data korporat, EIS meliputi kotak surat elektronik para eksekutif dan koleksi peranti lunak yang menghasilkan informasi eksekutif.
     Meskipun sudah menjadi pendapat umum bahwa para eksekutif lebih menyukai ringkasan informasi, terdapat beberapa pengecualian, beberapa eksekutif lebih menyukai detail. Para perancang EIS membuat sistem secara fleksibel sehingga ia akan dapat memenuhi keinginan semua eksekutif, apapun itu. Salah satu pendekatan adalah dengan memberikan kemampuan drill-down (perincian).

MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
     Basis data yang kita masukkan dalam model sistem pemrosesan transaksi dan dalam model model sistem informasi pemasaran, sumber daya manusia, manufaktur, dan keuangan dimaksudkan untuk mendukung para pengguna dalam mengerjakan aktivitas mereka sehari hari. Data dalam basis data ini harus data terbaru sehingga para pengguna memiliki dasar terbaik untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah. Sebagai contoh jika seorang manajer penjualan mengkhawatirkan kemampuan satu wilayah penjualan tertentu dalam memenuhi kuota penjualannya, manajer tersebut ingin melihat data penjualan terakhir per hari itu, atau mungkin bahkan perjam atau menit itu.
     Dalam merancang basis data ini, dilakukan upaya untuk memberikan data historis meskipun terbatas. Kebutuhan ini telah merangsang strategi pemasaran popular yang disebut manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management). Manajemen hubgan pelanggan (customer relationship management _ CRM), adalah manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun pelanggan ya akan menerima nilai maksimum dari hubungan ini.
     Ketika sebuah perusahaan mencoba untuk mempraktikkan CRM, perusahaan tersebut akan menerapkan sebuah sistem CRM. Sistem CRM akan mengakumulasikan data pelanggan dalam jangka panjang – 5 tahun, 10 tahun, atau bahkan lebih – dan menggunakan data itu untuk memberikan informasi kepada para pengguna. Unsur utama dalam sebuah sistem CRM adalah data warehouse (gudang data). CRM hanyalah salah satu aplikasi yang dapat mempergunakan data warehouse, tetapi ia dapat menjadi contoh yang baik untuk menjelaskan konsep tersebut.

DATA WAREHOUSING
     Istilah data warehouse (gudang data) telah diberikan untuk menjelaskan penyimpanan data yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
-          Kapasitas penyimpananya sangat besar.
-          Data diakumulasikan dengan menambahkan catatan catatan baru, bukannya dijaga tetap paling mutakhir dengan memperbarui catatan catatan yang sudah ada dengan informasi yang baru.
-          Data dapat diambil dengan mudah.
-          Data sepenuhnya digunakan untuk pengambilan keputusan, dan tidak digunakan dalam operasi perusahaan sehari hari

     Membuat suatu data warehouse terdengar seperti sebuah tantangan besar – dan memang demikian adanya. Bahkan pada kenyataanya, tantanganya begitu besar sehingga beberapa pakar merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang lebih sederhana – mengimplementasikan data warehouse dengan cara bertahap.

Sistem Data Warehousing
     Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang memasukkan data ke dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut kepada para pengguna. Suatu sistem penyampaian informasi akan memperoleh data dari tempat penyimpanan data warehouse dan mengubahnya menjadi informasi bagi para pengguna.
     Sumber sumber data yang utama adalah sistem pemrosesan transaksi, namun tambahan data dapat diperoleh dari sumber sumber lain, baik itu internal maupun lingkungan.  Ketika data diidentifikasi memiliki nilai potensial dalam pengambilan keputusan, maka data tersebut akan ditambahkan ke data warehouse.
     Area pengumpulan adalah tempat dimana data menjalani ekstraksi, transformasi, dan pemuatan. Suatu proses yang sering kali disingkat menjadi ETL, proses ekstraksi (extraction) menggabungkan data dari berbagai macam sumber; proses transformasi (transformation) membersihkan data, menempatkannya dalam suatu format terstandar, dan membuat ringkasan. Data akan disimpan dalam format rinci maupun ringkas guna memberikan fleksibilitas maksimal dalam memenuhi berbagai kebutuhan informasi dari para pengguna. Proses pemuatan (loading) melibatkan entri data kedalam tempat penyimpanan data warehouse.

PENYAMPAIAN INFORMASI
     Unsur terakhir dalam sistem data warehousing adalah sistem penyampaian informasi, yang mendapatkan data dari tempat penyimpanan data, mengubahnya menjadi informasi, dan menjadikan informasi tersebut tersedia bagi para pengguna.
     Proses melakukan navigasi kebawah melalui tingkatan tingkatan rincian disebut drill down, suatu proses yang berawal dari EIS. Proses melakukan navigasi keatas di sebut roll up, yang memungkinkan pengguna memulai dengan tampilan terinci dan kemudian meringkas rincian rincian tersebut menjadi tingkat ringkasan yang semakin tinggi. Pengguna juga dapat melakukan drill across, dengan cepat bergerak dari satu hierarki data ke hierarki lainya, dan drill through, berangkat dari tingkat ringkasan ke tingkat terendah data yang terinci.

OLAP
     Segala jenis peranti lunak dapat digunakan untuk menarik data dari tempat penyimpanan data dan mengubahnya menjadi informasi. Pembuat laporan, paket querry basis data, dan model model matematis semuanya dapat digunakan. Selain itu, terdapat pula satu jenis peranti lunak yang secara khusus telah dikembangkan untuk data warehouse. Peranti lunak ini disebut OLAP, yang merupakan singkatan dari on-line analytical processing. OLAP memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan data warehouse melalui GUI ataupun antarmuka web dan dengan cepat memproleh informasi dalam berbagai jenis format, termasuk grafik.
     Terdapat dua pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional standar. MOLAP (multidimensional in-line analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data khusus multidimensional. Data ROLAP pada umumnya memiliki bentuk terinci, dan hars dilakukan analisis untuk mendapatkan ringkasannya. Data MOLAP pada umumnya telah diproses terdahulu untuk menghasilkan ringkasan pada berbagai tingkat rincian dan disusun menurut berbagai dimensi.
     ROLAP dapat dengan mudah menghasilkan output pada tingkat tingkat terinci dan pada beberapa tingkat ringkasan namun harus melakukan proses proses untuk mencapai tingkat ringkasan yang belum pernah dibuat sebelumnya.

DATA MINING
     Istilah yang sering kali dipergunakan sehubungan dengan data warehousing dan data mart adalah data mining (penambangan data). Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui oleh pengguna. Proses ini sama seperti seorang penambang yang mencari emas di aliran sungai pegunungan. Data mining membantu pengguna dengan menemukan hubungan dan mennyajikanya dengan cara yang dapat dipahami sehingga hubungan tersebut dapat menjadi dasar pengambilan keputusan. Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data mining : verifikasi hipotesis (hypothesis verification) dan penemuan pengetahuan (knowledge discovery).

Verifikasi Hipotesis
     Asumsikan bahwa sebuah bank telah memutuskan untuk menawarkan reksa dana kepada para nasabahnya. Manajemen bank ingin menargetkan materi materi promosi pada segmen nasabah yang menawarkan potensi bisnis terbesar. Satu pendekatan adalah bagi para manajer untuk mengidentifikasi karakteristrik yang mereka percaya akan dimiliki oleh anggota sasaran pasar tersebut. Asumsikan bahwa manajer percaya bahwa pasar sasarannya terdiri atas para nasabah berusia muda, telah menikah, memiliki dua sumber penghasilan, dan dengan nilai kekayaan yang tinggi. Query multidimensional ini dapat dimasukkan kedalam DBMS, dan records nasabah yang sesuai akan diambil.

Penemuan Pengetahuan
     Dalam penemuan pengetahuan (knowledge discovery), sistem data warehousing menganalisis tempat penyimpanan data warehouse, mencari kelompok kelompok dengan karakteristik yang sama.
     Kontribusi utama penemuan pengetahuan adalah bahwa ia memberikan sistem data warehousing kemampuan mengananlisis data yang melebihi kemampuan pengguna itu sendiri. Agar dapat mencapai hal ini, peranti lunak data mining harus mampu mengidentifikasi pola pola di dalam data yang tidak diketahui pengguna. Kemampuan seperti ini diperoleh dengan menggunakan alat alat kecerdasan buatan seperti jaringan neural, pohon pohon keputusan, algoritma genetic, dan pemikiran berbasis memori.

Menempatkan Data Warehousing dalam Perspektif
     Kebutuhan akan data warehousing selalu ada sejak dulu, namun teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mendukungnya baru tersedia dan terjangkau belakangan ini. Ketika teknologi mampu mengejar permintaan, beberapa pencapaian yang dramatis pun berhasil dilakukan, seperti cara baru penyimpanan data dalam paket paket informasi, yang memungkinkan dilakukannya analisis data dengan cara yang praktis tak terbatas, dan OLAP, yang memungkinkan diambilnya data dengan cepat. Metodologi dan teknologi yang telah ada juga ikut diterapkan, seperti konsep drill-down dan penggunaan kecerdasan buatan untuk menemukan hubungan hubungan baru dalam data.
     Kemampuan untuk menyimpan jumlah data yang praktis tak terbatas dan mengambilnya dengan cepat  telah membuka gerbang gerbang pemrosesan data yang baru.

Sumber : referensi Raymond McLeod.Jr
Edisi 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar